Read More......

OTAKKANANOTAKIRI

Name:
Location: tugu, jakarta utara, Indonesia

empty

Monday 28 November 2011

Cara Register File dengan Visual Basic

VISUAL BASIC

Ekakom Dalam membangun sebuah Aplikasi pastilah sangat dibutuhkan file - file pendukung supaya aplikasinya kelihatan lebih profesional seperti file Ocx , file Dll dan lain sebagainya. Topik kali ini masih seputar Tutorial Visual Basic yaitu mengenai Cara Register File pendukung tersebut lewat coding dengan Visual Basic karena banyak kasus file - file tersebut tidak akan berjalan sebelum didaftarkan atau diregister ke Sistem.

Sebagai contoh mungkin sobat - sobat pernah mengalami aplikasinya tidak dapat dijalankan atau istilahnya runtime error setelah di Instalkan kekomputer lain karena file pendukung tidak diregister, nah bagai mana caranya supaya langsung diregister melalui coding bagi yang tertarik silahkan ikuti langkah - langkah berikut

'Letakan Coding dibawah ini pada Module Project
Private Declare Function LoadLibraryRegister Lib "kernel32" Alias "LoadLibraryA" (ByVal lpLibFileName As String) As Long
Private Declare Function CreateThreadForRegister Lib "kernel32" Alias "CreateThread" (lpThreadAttributes As Any, ByVal dwStackSize As Long, ByVal lpStartAddress As Long, ByVal lParameter As Long, ByVal dwCreationFlags As Long, lpThreadID As Long) As Long
Private Declare Function WaitForSingleObject Lib "kernel32" (ByVal hHandle As Long, ByVal dwMilliseconds As Long) As Long
Private Declare Function GetProcAddressRegister Lib "kernel32" Alias "GetProcAddress" (ByVal hModule As Long, ByVal lpProcName As String) As Long
Private Declare Function FreeLibraryRegister Lib "kernel32" Alias "FreeLibrary" (ByVal hLibModule As Long) As Long
Private Declare Function CloseHandle Lib "kernel32" (ByVal hObject As Long) As Long
Private Declare Function GetExitCodeThread Lib "kernel32" (ByVal hThread As Long, lpExitCode As Long) As Long
Private Declare Sub ExitThread Lib "kernel32" (ByVal dwExitCode As Long)

Public Function RegServer(ByVal FileName As String) As Boolean
RegServer = RegSvr32(FileName, False)
End Function

Public Function UnRegServer(ByVal FileName As String) As Boolean
UnRegServer = RegSvr32(FileName, True)
End Function

Private Function RegSvr32(ByVal FileName As String, bUnReg As Boolean) As Boolean

Dim lLib As Long
Dim lProcAddress As Long
Dim lThreadID As Long
Dim lSuccess As Long
Dim lExitCode As Long
Dim lThread As Long
Dim bAns As Boolean
Dim sPurpose As String

sPurpose = IIf(bUnReg, "DllUnregisterServer", _
"DllRegisterServer")

If Dir(FileName) = "" Then Exit Function

lLib = LoadLibraryRegister(FileName)
If lLib = 0 Then Exit Function

lProcAddress = GetProcAddressRegister(lLib, sPurpose)

If lProcAddress = 0 Then
FreeLibraryRegister lLib
Exit Function
Else
lThread = CreateThreadForRegister(ByVal 0&, 0&, ByVal lProcAddress, ByVal 0&, 0&, lThread)
If lThread Then
lSuccess = (WaitForSingleObject(lThread, 10000) = 0)
If Not lSuccess Then
Call GetExitCodeThread(lThread, lExitCode)
Call ExitThread(lExitCode)
bAns = False
Exit Function
Else
bAns = True
End If
CloseHandle lThread
FreeLibraryRegister lLib
End If
End If
RegSvr32 = bAns
End Function

'Contoh Penerapan Fungsi-fungsi Register diatas
Public Function Sub RegisterFile() as Boolean
Dim FileSys1 As String

FileSys1 = "C:\Windows\System32\vbaListView6.ocx"
If Dir(FileSys1) <> "" Then
RegisterFile = RegServer(FileSys1)
end if
End Function

Sekarang masukan fungsi RegisterFile tersebut kedalam Start up Program misal di Sub Main Coding seperti dibawah ini

Sub Main()
call RegisterFile
End Sub


Cukup dulu pembahasan tentang Cara Register File mudah-mudahan ada mamfaat nya bagi sobat-sobat, kalau ada kesempatan akan kita lanjutkan tentang pembahasan yang lain yang pasti masih seputar Tutorial Visual Basic selamat mencoba dan terima kasih.

Sunday 27 November 2011

Cara Menghilangkan Pesan “You may be a victim of software counterfeiting”

Untuk menghapus “You may be a victim of software counterfeiting” pada Windows XP adalah sebagai berikut:

1. Buka Windows Explorer, akses di C:WindowsDownloaded Program Files. Dalam folder ini temukan dah hapus semua file berakhiran .WGA.
2. Masuk Safe Mode dengan merestart komputer Anda dan sesaat setelah windows selesai Log Off, dengan cepat tekan tombol F8. (Jika Anda tidak yakin, Anda bisa menekan tombol ini beberapa kali)
* Begitu di layar monitor Anda tampak pilihan Windows Advanced Startup, pilih Safe Mode.
* Dalam Safe Mode, masuk ke folder berikut ini:

C:WindowsSystem32 (ganti nama file wgatray.exe menjadi wgatrayold.exe)

C:WindowsSystem32dllcache (ganti nama file wgatray.exe menjadi wgatrayold.exe)

Keterangan: Dllcache berada dalam folder yang tersembunyi (hidden). Untuk menampilkannya, buka Control Panel > Folder Options, Pilih tab View, temukan checkbox Show Hidden Files and Folders, tandai.
3. Masih dalam Safe Mode, Masuk Registry Editor:
* Klik Start > Run > ketik regedit dalam dialog box akhiri dengan klik [OK].
* Dalam Registry Editor, arahkan pada string berikut:
HKEY_Local_MachineSoftwareMicrosoftWindowsNTCurrentVersionWinlogonNotifyWGALOGON
* Klik Kanan > Export folder WGALOGON (langkah ini perlu dilakukan untuk membackup registry Anda).
* Setelah seluruh folder selesai diexport, hapus folder WGALOGON tersebut.
* Selanjutnya, tutup semua aplikasi dan Restart PC Anda dan booting seperti semula.

Saturday 26 November 2011

GESTAPU

Tiap 30 September dan 1 Oktober kita teringat pembunuhan. Di tahun 1965-1966 itu, mula-mula sejumlah jenderal, kemudian berpuluh ribu orang Indonesia yang bukan jenderal dan tak bersalah bergelimpangan dibantai. Atau disiksa.

Sejak itu, di tanah tumpah darah ini, kita begitu takut, pedih, dan malu mengaku bersalah oleh keganasan itu. Semuanya kita masukkan ke dalam sebuah kata, ”Gestapu”, seperti kita menyembunyikan sesuatu di dalam kotak. Kita gagap bila kita harus mengenangnya.
Maka tiap 30 September dan 1 Oktober ada keinginan yang saya kira terpendam di hati orang banyak: keinginan untuk mampu mengenang horor itu, tapi juga berharap ia tak akan berulang. Indonesia tak boleh lagi mengelola konflik lewat darah dan besi.

Keinginan itu tampak mudah dipenuhi setelah ”Orde Baru” runtuh, setelah sebuah pemerintahan yang stabil - tapi bersandar pada kapasitasnya membangun rasa takut - ambruk. Tapi segera terbukti kita gampang terbuai ilusi. Prasangka rasial, rasa curiga antarkelompok, kebencian, paranoia, dan waswas yang diperkuat oleh agama seakan-akan malah bergelombang datang. Indonesia nyaris habis harapan. Semuanya seakan-akan mesti berakhir dengan membunuh.

Tapi mungkinkah ada sebuah lingkungan hidup bersama—bisa disebut ”masyarakat”, ”komunitas”, atau ”bangsa” - yang akan memilih khaos dan kekerasan sebagai satu-satunya cara bersaing dan bersengketa? Para optimis mengatakan, tak mungkin. Sengketa dan kekerasan bukanlah pola dalam sejarah. Tiap kehidupan bersama selalu mengandung keinginan bersama untuk ”masyarakat yang baik” dan kapasitas untuk mencapai mufakat. Bahkan binatang buas berdamai dalam puaknya.

Tapi benarkah ”selalu”? Benarkah kita senantiasa bergerak untuk mufakat? Katakanlah tiap orang, tiap kelompok, memang menghendaki ”masyarakat yang baik”, tapi apa gerangan yang ”baik”? Selalukah yang ”baik” bagi kami juga ”baik” bagi mereka?

Zaman ini yang berbeda dan ganjil berduyun-duyun masuk ke dalam pengalaman - dan kita ragu adakah nilai yang universal. Kondisi ”pasca-modernis” datang. Seorang pemikir seperti Richard Rorty bahkan menunjukkan, nilai-nilai selamanya contingent, tergantung, kepada waktu dan tempat. Apa yang ”baik” selamanya dipengaruhi konteks. Sebab itu jangan dipaksakan. Bahkan keyakinan kita sendiri tentang ”baik” dan ”buruk” perlu dicampur dengan satu dosis besar ironi.

Pandangan seperti ini memang membuka ruang luas toleransi. Kita tak bisa jadi fanatik memeluk ide-ide besar. Tapi ada yang boyak; ia tak cukup memberi dasar bagi langkah politik untuk membangun kebaikan bagi sesama. Tentu, Rorty tak menganggap kita bisa selamanya berdiri di tepi dengan senyum ironis. Baginya, tak ada alasan untuk berpangku tangan ketika kekejaman terjadi.

Rorty memang tak menampik tumbuhnya rasa solidaritas antarmanusia. Tapi bagaimana rasa solidaritas itu mungkin? Bagaimana ia bisa memadai untuk membentuk sebuah kekuatan pembebas, jika keyakinan tentang nilai-nilai yang universal, yang menggerakkan siapa saja, cair oleh ironi?

Memang, liberalisme Rorty bukan formula untuk bunuh-membunuh. Tapi ia tak bisa memberi jawab bagi keadaan yang mungkin tak dialaminya. Rorty begitu betah dengan hidup nyaman Amerika-nya. Tapi ada kondisi lain, di mana politik bergerak bukan karena keinginan, melainkan oleh kemestian, di mana gagasan tentang ”masyarakat yang baik” bukan imajinasi waktu senggang, melainkan karena rasa lapar yang akut akan keadilan.

Di sini liberalisme ala Rorty bisa semacam skandal. Tak mengherankan dalam latar umum Afrika, Asia, dan Amerika Latin, orang pernah dengan bahagia mendapatkan analisis dan inspirasi dari yang lain: Marxisme. Marxisme punya satu imbauan universal: cita-cita tentang masyarakat tanpa kelas. Tapi juga Marxisme bisa ampuh karena melihat nilai-nilai sebagai sesuatu yang tak datang dari luar sejarah. Marxisme merayakan dinamika dan perubahan.
Tak mengherankan bila beribu-ribu orang pun bergerak, dengan sakit dan miskin, dengan jiwa dan raga. Yang tragis ialah bahwa Marxisme - sebuah alat diagnostik yang cemerlang - ternyata sebuah terapi yang gagal. Bahkan Cina murtad. Apa yang tersisa dari Marxisme di sana sekarang, dengan kemajuan ekonomi yang membuat orang terkesima? Hanya sebuah partai komunis yang tak percaya kepada imannya sendiri.

Maka pada suatu saat orang pun membaca Habermas. Ia meyakinkan kita bahwa ada rasionalitas yang bisa membawa apa yang ”baik” melintasi batas ruang-dan-waktu. Komunikasi adalah laku yang tak asing. Dalam situasinya yang ideal, komunikasi dapat menghasilkan mufakat tentang ”masyarakat yang baik”.

Tapi tiap 30 September dan 1 Oktober kita teringat bahwa dorongan untuk bermufakat berakhir dengan pembunuhan. Indonesia adalah sebuah republik yang luka ketika bersikeras membentuk konsensus. Kini kita takut berilusi: bisakah kita sepakat tentang ”masyarakat yang baik”? Akan adakah situasi percakapan yang ideal?

Siapa yang takut mimpi perlu memanggil mambang Marxisme. Kita akan bisa melihat - seperti Laclau memanggil roh Gramci—bahwa mufakat tak datang dengan sendirinya. Ia hasil pergulatan hegemoni. Dan dengan Marxisme yang radikal yang memandang sejarah sebagai perubahan, kita akan mengakui bahwa hegemoni itu tak akan abadi. Pengertian dan konsensus tentang ”masyarakat yang baik” tak akan kekal. Kekuasaan yang menjaga konsensus itu tak akan selamanya bisa memenuhi cita-cita.

Itu sebabnya kita memilih demokrasi sebagai sistem yang mengakui kekurangan manusia. Kita lebih berendah hati. Maka sambil mengakui pergulatan politik akan berlangsung terus-menerus, kita tak perlu bersiap dengan darah dan besi. Ongkos akan terlalu mahal - seperti 30 September dan 1 Oktober 1965 - untuk sesuatu yang tak akan sempurna dan selama-lamanya.

Friday 25 November 2011

كَــلاَ مٌ قَدِ يمٌ لاَ يُمَلُّ سَمَــا عُـــهُ

كَــلاَ مٌ قَدِ يمٌ لاَ يُمَلُّ سَمَــا عُـــهُ

AlQuran adalah kalamullah yang qadim yang tidak ada kebosanan untuk didengarkan
تَنَــزَّهَ عَن قَو لٍ وَفِعلٍ وَنِيَّــــةٍ

Yang disucikan dari ucapan, perbuatan dan kehendak
بِهِ اَشتـَفِى مِن كُلِّ دَا ءٍ وَنُو رُهُ

Dengan al quran itu aku minta kesembuhan dari segala penyakit dan cahaya alquran
دَ لِيــلٌ لِقَلبِي عِندَ جَهــلِى وَحَيرَ تِى

itu menjadi petunjuk hatiku ketika aku dalam kebodohan dan kebingungan
فَيَـا رَبِّ مَتِّعــنِي بِسِرِّ حُرُفِهِ

wahai Tuhanku, anugrahilah aku dengan rahasia dalam huruf alquran
وَنَوِّر بِهِ قَلبِي وَسَمعِــى وَمُقلَــتِى

dan berilah cahaya dihatiku pendengaran dan mataku berkat alquran
وَيَارَبِّ يَا فَتَّاح اِفتَح قُلُوبَنَا

Tuhanku yang Maha pembuka, bukakanlah hati kami
وَفَهِّم بِهِ قَلبِى عُلُومَ الشَّرِيعَةِ

dan fahamkanlah hati ini dengannya ilmu ilmu syariat
وَصَلِّ وَسَلِّم يَا اِلهِى لِمُنذِرِ

berilah sholawat serta salam ya Tuhanku kepada penyeru (Nabi Muhammad saw)
عَدَدَ حُرُوفٍ بِالقُرانِ وَالسًّورَةٍ

sebanyak huruf huruf alquran dan surat surat




كَلاَمٌ قَـدِيْمٌ لاَّ يـُمَلُّ سَـمَاعُهُ ۝ تَنَـزَّهَ عَـنْ قَـْولٍ وَّفِـعْلٍ وَّنِـيَّةِ
بِهِ أَشْتَـفِيْ مِـنْ كُلِّ دَاءٍ وَّ نُوْرُهُ ۝ دَلِـيْلٌ لِّقَلْبِي عِـنْدَ جَهْلِيْ وَحَيْـَرتِيْ
فَـيَا رَبِّ مَـتِّعْنِي بِسِرِّ حُـرُوْفِهِ ۝ وَنَـوِّرْ بِهِ قَلْبِـيْ وَسَـمْعِيْ وَمُقْلَتِيْ
وَ سَهِّـلْ عَلَيَّ حِفْظَهُ ثُمَّ دَرْسَـهُ ۝ بِـجَاهٍ النَّـِبيْ وَالأَلِ ثُمَّ الصَّحَابَـةِ
قُرْأَنُنَا مِنْ مُعْجِزَاةِ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدَا ۝ أَجَـلُّهَا نَفْعًا عَلَى أُمَّـتِهِ مُسَرْمَـدَا
طُوْبَى لِمَنْ يَحْفَظُهُ دُنْياَ وَأُخْرَى أَبَدَا ۝ وَكَيْفَ لاَ إِذَا يَمُوْتُ جِسْمُهُ لَنْ يَفْسُدَا

Waktu Dunia Terpusat Di Mekkah

Bermula Di Qatar
Konferensi Qatar yang bertema "Mecca, the Centre of the Earth, Theory and Practice" (Makkah sebagai Pusat Bumi, Teori dan Ibadah) membahas masalah dirubahnya patokan waktu bagi Internasional yaitu mengacu pada Makkah. Selama konferensi tersebut, sebuah jam penemuan muslim Prancis yang dapat menyatukan arah kiblat dari seluruh dunia juga turut dipamerkan. Jam tersebut dirasa mampu menjadi media pembenaran terhadap pengetahuan internasional mengenai kekeliruan pusat bumi yang diyakini selama ini.

Tak lama etelah konferensi itu, Arab Saudi pun kini telah memulai proyek besar untuk mengganti waktu GMT menjadi waktu MMT (Mekkah Mean Time) yang menjadi kota suci bagi lebih dari satu milyar ummat muslim dunia. Kerajaan Arab Saudi saat ini sedang berusaha melaksanakan tujuan tersebut melalui pengembangan jam khusus yang ditempatkan di atas menara yang terbesar di dunia di samping Masjidil Haram Makkah yang bertujuan menjadikan waktu kota suci sebagai standar waktu bagi dunia.

Akhirnya!
Setelah lama menjadi perbincangan hangat, maka pada awal Ramadhan jam Mekkah mulai berdetak. Jam yang terdiri atas empat sisi itu masing-masing berdiamater 41 meter dan terbuat dari keramik yang dibuat dengan teknologi tinggi. Jam raksasa ini mengalahkan jam raksasa di Mall Cevahir Istanbul yang berdiameter 36 meter, dipasang di atap kompleks perbelanjaan. Hanya satu dari empat sisi jam yang sejauh ini telah selesai dan ditutup dengan 98 juta lembar kaca mozaik. Beberapa bagiannya dilapisi emas yang berada pada posisi sekira 400 meter dari Masjidilharam. Jam raksasa itu dipasang pada ketinggian 601 meter. Masing-masing jam itu juga dilengkapi kata Arab bertuliskan “Allah Maha Besar” dengan huruf raksasa yang terletak di atas jam dan akan dihiasi dua juta lampu warna-warni. ak kurang dari 21.000 lampu berwarna putih dan hijau dipasang di atas jam tersebut.Cahaya lampu itu bakal terlihat hingga 30 km untuk mengirimkan sinyal waktu salat lima waktu.

Kini jam tersebut bisa dilihat jelas dengan hiasan pedang yang bersilang dan pohon palem sebagai simbol negara Saudi. Menurut Mohammed al-Arkubi, manajer the Royal Mecca Clock Tower Hotel, gedung yang berada di bawah jam raksasa itu, pemasangan jam ditenderkan kepada sebuah perusahaan dari Jerman.“Ini merupakan megaproyek,” katanya. Menurut Kementerian Agama Saudi, keseluruhan proyek jam raksasa menelan biaya $ US3 miliar.

Kompleks Abraj Al-Bait yang menopang jam raksasa itu berada di jalanan dari pintu selatan Masjidilharam, masjid suci umat Islam. Kompleks itu terdiri atas enam gedung yang memiliki 42 hingga 48 lantai. Kompleks tersebut memiliki 3.000 kamar hotel dan apartemen, ditambah lima gedung pusat perbelanjaan serta 1,5 juta meter persegi untuk lobi. Arsitek dan perusahaan konstruksi yang membangun gedung tersebut sama dengan yang mendesain terminal tiga bandara internasional di Dubai. Kompleks ini memiliki tiga hotel papan atas, yakni the Fairmont, Raffles, dan Swiss Hotel.

Di sini juga terdapat apartemen mewah, sebagian besar didesain agar mampu melihat langsung Masjidilharam. Kompleks menara ini dibangun oleh pengembang Bin Laden Group. Proyek itu merupakan bagian dari rencana Pemerintah Saudi untuk mengembangkan Makkah agar mampu menampung 10 juta jamaah haji tiap tahunnya. Saat ini Makkah hanya mampu menampung 3 juta jamaah haji.

Pada musim haji, menurut arsitek Dar Al-Handasah, kompleks tersebut mampu menampung 65.000 jamaah haji. Nantinya akan disediakan elevator bagi pengunjung yang ingin melihat balkon jam tersebut. Kemudian ada juga observatorium astronomi dan museum Islam.


Bagaimana Konsep MMT?

Pengubahan jam dari GMT (Greenwich Mean Time) ke MMT (Mekkah Mean Time) bukan perkara mudah. Karena harus mengubah paradigma dunia internasional yang sudah 126 tahun menggunakan standar GMT. Lebih jelasnya dibuat konsepnya yaitu:

1. Kordinat waktu Islam dalam jam MMT adalah kota Makkah Al Mukarramah. Jadi Makkah bukan sekedar arah kiblat shalat tetapi juga sebagai pusat koordinasi hitungan waktu.
2. Jam MMT waktu dibagi menjadi 12 jam Rest Time (RT) dan 12 jam Work Time (WT). RT dimulai sejak terbenamnya matahari hingga terbitnya matahari. Dan sebaliknya Work Time dimulai dari terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari.
3. Jam MMT dibuat untuk mendukung penanggalan Hijriyah. Sesuai dengan penanggalan hijriyah, pergantian tanggal terjadi saat terbenamnya matahari. Sehingga jam 18.00 dalam jam GMT adalah jam 00.00 pada jam MMT. Selanjutnya, jam 19.00 adalah jam 01.00, jam 20.00 adalah jam 02.00, dan jam 21.00 adalah jam 03.00 dalam MMT.

Jam MMT secara mekanisme dapat dibuat karena konsep waktu dalam Islam juga menggunakan media matahari. Namun demikian, selama ini penanggalan hijriyah dianggap hanya menggunakan sistem Qomariyah saja tanpa ada sistem Syamsiyah, sehingga tidak ada jamnya sebagai pelengkap.

Mengenal Delphi 2010

Sebenarnya versi Delphi terbaru adalah Delphi XE2 (rilis Agustus 2011) dan sebelumnya ada versi Delphi XE (rilis Agustus 2010). Lalu, versi sebelumnya adalah Delphi 2010 (rilis Agustus 2009), Delphi 2009 (rilis September 2008), Delphi 2007 R2 (rilis September 2007), Delphi 10/Delphi 2006, Delphi 9/Delphi2005, Delphi 8 (rilis Desember 2003), Delphi 7 (rilis Agustus 2002), Delphi 6 (rilis tahun 2001), Delphi 5 (rilis tahun 1999), Delphi 4 (rilis tahun 1998), Delphi 3 (rilis tahun 1997), Delphi 2 (rilis tahun 1996) dan Delphi 1 (rilis tahun 1995).

Delphi 2010
Delphi 2010 merupakan versi yang diperkenalkan oleh Embarcadero Technologies untuk meneruskan versi-versi sebelumnya. Delphi 2010 inilah yang saya pakai selain Delphi 7 pada mata kuliah Pemrograman Visual. Penambahan fitur-fitur yang belum pernah disertakan pada versi sebelumnya dan belum pernah diimplementasikan pada pemrograman berbasis IDE (Integrated Development Environment) yang lain. Delphi 2010 merupakan pemrograman yang berjalan di sistem operasi Microsoft Windows dengan tampilan yang menarik dan mudah digunakan. Selain itu, dukungan penuh terhadap fitur perangkat tablet seperti keyboard virtual dan layar sentuh menjadi sebuah daya tarik bagi para programmer untuk beralih menggunakan versi Delphi 2010 ini.

Kehadiran Delphi 2010 dimaksudkan untuk menyempurnakan versi Delphi yang sudah dikembangkan sebelumnya dengan penambahan fitur serta fasilitas yang belum ada pada versi Delphi sebelumnya. Delphi 2010 adalah lingkungan pengembangan terintegrasi yang digunakan untuk merancang dan mengembangkan aplikasi, baik basis dekstop maupun web yang dapat berjalan di semua versi Windows dan platform database.

Dari Delphi 2010, programmer dapat membangun jenis aplikasi Windows, seperti aplikasi stand-alone executables (EXE), dynamic link library (DLL), COM, OCX, type libraries, control panel applet, aplikasi Windows Service dan aplikasi console. Programmer juga dapat dengan mudah membangun aplikasi-aplikasi client yang kaya akan fitur, antarmuka yang bagus, atau aplikasi basis command line.

Programmer juga bisa dengan mudah membangun aplikasi kompleks seperti aplikasi multimedia yang dapat menjalankan hampir semua format multimedia. Seperti:

* Aplikasi antarmuka yang menghubungkan perangkat keras ke komputer seperti fingerprint, scanner, webcam dan sebagainya.
* Aplikasi database baik embedded database, database server, dan client server database.
* Aplikasi web dan webservices.

Kelebihan Delphi 2010 dari versi Delphi sebelumnya adalah:

* Dukungan penuh terrhadap sistem operasi Windows 7.
* Mendukung kepada perangkat layar sentuh yang terdapat pada komputer tablet.
* Banyaknya platform database server populer yang secara standard didukung.




Edisi-Edisi Delphi 2010
Embarcadero Technologies saat meluncurkan Delphi 2010 membaginya menjadi 3 edisi. Kenapa ada pembagian edisi dalam Delphi 2010, karena untuk memberikan kemudahan bagi pengembang aplikasi yang hendak menggunakan Delphi 2010 dapat memilih dan menentukan edisi Delphi sesuai dengan kebutuhan. Semakin tinggi edisi yang nantinya dibeli berbanding lurus dengan harga, fasilitas, fitur yang ditawarkan oleh Embarcadero Technologies.

Mari kita ketahui apa saja ketiga edisi Delphi 2010:

Delphi 2010 Profesional
Delphi 2010 Profesional dibuat untuk pengembangan dan perancangan aplikasi yang berjalan di sistem operasi Windows, aplikasi layar sentuh, baik dengan atau tanpa keberadaan database lokal dan database terintegrasi. Edisi Profesional menyediakan segala hal yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi secara mudah dan cepat.

Fitur-fitur yang ada pada Delphi 2010 Profesional adalah, sebagai berikut:

* Koneksi database lokal ke database server InterBase, BlackFish SQL dan MySQL.
* Implementasi BlackFish SQL pada sistem dengan 1 pengguna/user dan kapasitas database maksimum 512 Mb.
* VCL for the web dengan dukungan hanya untuk aplikasi standalone dengan batasan hingga lima koneksi. Tidak ada dukungan untuk ISAPI atau HTTPS.
* Memperkenalkan kode audit dan metrik untuk lebih memahami style dari kode dan perkembangan proyek.
* Visualisasi kode UML mulai dari representasi visual dari kode sumber agar lebih mudah dimengerti.

Delphi 2010 Enterprise
Delphi 2010 Enterprise dibuat untuk pengembangan dan perancangan aplikasi client maupun server, multi-tier, dan aplikasi web yang berjalan di sistem operasi Windows. Edisi Enterprise sendiri memberikan koneksi yang baik dengan berbagai macam server database dan sumber data enterprise, pengembangan pemodelan UML, serta tool yang sesuai dalam mengembangkan aplikasi berkualitas.

Fitur-fitur yang ada pada Delphi 2010 Enterprise adalah, sebagai berikut:

* Koneksi database server ke InterBase, BlackFish SQL, Firebird, MySQL, Microsoft SQL Server, Oracle, DB2, Informix dan Sybase pada saat mengembangkan aplikasi berbasis Windows.
* Dukungan terhadap pengembangan aplikasi DataSnap multi-tier.
* Implementasi BlackFish SQL pada sistem dengan 4 user/pengguna dan kapasitas database maksimum 2 Gb.
* VCL for the web dengan dukungan hanya untuk aplikasi standalone, aplikasi service, dan ekstensi ISAPI dengan dukungan HTTPS tanpa batasan koneksi.
* Set lengkap dari 80+ kode audit dan 200+ kode metrik untuk lebih memahami style dari kode dan perkembangan proyek.
* Dukungan pemodelan UML dua arah secara penuh dengan beberapa tipe diagram, sinkronisasi antara kode dan model, generasi dokumen serta pattern dokumen.

Delphi 2010 Architect
Delphi 2010 Architect dibuat untuk pengembang aplikasi yang merancang dan membuat aplikasi client/server dengan data yang intensif, dan aplikasi web dengan ssitem database berskala enterprise. Edisi Architect meliputi semua yang terdapat dalam versi Enterprise, termasuk fasilitas pemodelan dan desain data dari Embarcadero ER/Studio. Edisi Architect memang dibuat khusus bagi para pengembang software yang ingin melakukan desain dan pengelolaan database secara efektif, efisien dan optimal.

Fitur-fitur yang ada pada Delphi 2010 Architect adalah, sebagai berikut:

* Reverse-engineer, analyze, dan optimasi database.
* Otomatis membangkitkan (generate) kode database dari model untuk forward engineering.
* Diperlengkapi dengan kemampuan menciptakan model fisik dan logika berdasarkan informasi yang diambil dari database dan file skrip.
* Bekerja dengan diagram dapat dibaca dan dinavigasi dengan baik.
* Kemampuan dua arah yang baik dalam membandingkan dan menggabungkan model dan struktur database.

Friday 11 November 2011

TFTPBoot - Instal Windows Dari Komputer Lain Via LAN Card :.

Mungkin agan noobie pernah liat gambar beginian di BIOS agan dan bingung itu fungsinya buat apa? Atau tahu tapi ga tahu cara make’nya.

Spoiler for PXE:

Salah satu cara buat bisa mengakses ke PC/laptop yg lain adalah dgn cara PXE yg memanfaatkan media network, bukan dari media storage (CD/DVD atau flashdisk atau hardisk, dll). Jd kalau misalnya PC/laptop agan tdk mendukung boot dari CD/DVD, FD, HDD USB, dsb, agan tetap bisa booting via network LAN atau nama lainnya PXE (Preboot Execution Environment).

Dalam PXE sendiri, ada banyak protocol yg bias digunakan seperti Internet Protocol (IP), UDP, DHCP, dan TFTP (Trivial File Transfer Protocol). Di thread ini, yg kita praktekkan adalah metode TFTP yg bias agan praktekkan untuk PC/laptop apapun selama mendukung booting dgn PXE.

1. Download TFTPBoot.exe (151 MB) http://blog.ryantadams.com/wp-content/uploads/tftpboot.exe lalu save

2. Jalankan file "TFTPBoot.exe" trus ekstrak isinya ke drive C: agan.

3. Buka folder “tftpboot” trus dobel klik file “tftpd32.exe”.
4. Kalau sudah muncul menunya, klik tombol “Settings” disebelah bawah. Cocokkan settingnya seperti ini:

5. Klik OK untuk kembali ke menu Tftpd32. Klik tab “DHCP Server”.
6. Cocokkan setting agan seperti gambar ini lalu tekan “Save”:


7. Tutup aplikasi Tftpd32.
8. Matikan semua firewall agan (termasuk yg built-in di Windoze) pada PC/laptop yg ada Tftpd32-nya. Atur adapter network agan dlm PC supaya IP address-nya menjadi

8.
Code:

192.168.1.5

Spoiler for IP Static:
Cara Mengatur IP Adrees agan menjadi static di Windows Vista/7:
* Buka Control Panel dari menu Start lalu pilih “Network Connections”.
* Klik “Classic View” di sebelah kiri lalu dobel klik “Network and Sharing Center”.
* Klik tombol “Manage network connections” di sebelah kiri jendela Windoze.
* Klik kanan koneksi yg IP adressnya mau di set static lalu pilih “Properties”.
* Klik kanan lagi “Internet Protocol (TCP/IP)” pd kotak baru yg terbuka, pilih "Properties".
* Pilih “Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)" lalu pilih “Properties”.
* Dari jendela “Internet Protocol (TCP/IP) Properties” yg terbuka pilih “Use the following IP address”.
* Isikan dgn IP address agan pada kotak “IP address” tsb lalu klik OK.
9. Sambungkan PC yg terinstal Tftpd32 didalamnya (PC A) dgn PC yg mau ag an instal (PC B) dengan memakai kabel Ethernet.
* Pastikan tidak ada konflik DHCP server di kedua PC.
10. Jalankan file “Tftd32.exe”.
11. Matikan PC yg agan mau instal (B), trus pilih opsi BIOS boot dari network (PXE). Caranya bervariasi tergantung jenis PC agan tapi biasanya pake tekan F12 setelah boot.
12. Windows PE akan load. Trus akan muncul jendela command. JANGAN tutup tftpd32.exe atau mencabut kabel LAN agan di langkah ini. Agan sudah masuk dlm mode Windows PE sekarang.
13. Kalau agan mau menginstal Windoze di PC (B), masukkan CD instalasi Windows di PC (A/tftd32), lalu sharing drive CD XP agan dgn network agan.
14. Kembali ke PC target lalu dari jendela command , ketik:
Code:

net use y: \\192.168.1.5\cd

15. Akan muncul pesan/prompt untuk pengisian username. Ketikkan:
Code:

\192.168.1.5\

Ganti dgn nama akun user yg ada di PC yg agan share drive CD/DVD ROM-nya.
16. Lalu masukkan password user dgn cara yg sama atau langsung ENTER klo passwordnya blank.
17. Kalau sudah muncul prompt “the command completed successfully”, ketik y: lalu tekan ENTER.
18. Ketik setup lalu ENTER dan agan sudah siap menginstal Windoze ke PC target.
19. Kalau instalasi sudah selesai, kembalikan semua perubahan yg td agan lakukan di PC target, stop proses sharing CD/DVD-ROM-nya, aktifkan kembali firewall agan dan atur ulang IP address network adapter agan.

SELESAI!

Sunday 6 November 2011

How to Create DLL Files

Dynamic Link Libraries or DLL files are libraries of functions to which executable programs can link or refer to during run time. It serves as the central hub of tasks allowing easy access to different applications. It becomes a helpful tool for programmers and helps eliminate the need to create thousands of DLLs for every application. DLLs also allow easy debugging and upgrading.

Difficulty:
Moderately Easy

Instructions

1.
* 1

Open Visual C++ and select "New" from the Project menu.
* 2

Set the project type as "Win32 Dynamic-Link Library (.dll)" or clear the check box that says "Use Microsoft Foundation Classes." If you wish to do so later, you can also view these options by choosing "Project" from Options menu.
* 3

Choose "Edit" from the Project menu. Use the dialog box that pops up and add the existing .C and .DEF files to the project. Alternately, you can enter the code directly in the Visual C++ editing window.
* 4

Choose the Build.dll option from the Project menu to save your project.

* Hire the Ruby ExpertsRailsFactory.com

Delivered 100+ Ruby on Rails Apps - Hire Ruby on Rails Devs from $20/hr
* PST Repair Toolwww.RemoSoftware.com

Repair corrupt/damaged PST files. Download Now!
* Compiler Test Suiteswww.plumhall.com

CV-Suite, for C; Suite++ and LibSuite++, for C++
* Axe - CodeGen for VS2010www.axetest.com

Code generation platform for VS2010 Coded UI aimed at testers

Ads by Google

Read more: How to Create DLL Files | eHow.com http://www.ehow.com/how_5034759_create-dll-files.html#ixzz1covV6Ztk

Making DLLs easy to build and use

Introduction

Trying to find out how to build DLLs for a beginner or even experienced programmer can be complicated to configure and use. This article is to post a simple method of building a DLL and then using that DLL in a project with no effort other than needing to include the header file. All you will need is the class already designed and ready to become a DLL file. Even though this is probably some novice stuff, it is believed some experience in working with the MSVS projects are needed. In addition, the advanced person might find some finer points here that could be useful.
Background

Some people might find it hard to research on the Internet useful ways of building DLLs the very simple way. The information in this document is actually a collection of information found on this site and other sites on building DLLs so it is nothing new (only pulling together their efforts). A few articles relate in detail on how to build DLLs and highlights the finer points of what a DLL actually is and how to use it. I suggest reading them first to find broader definitions.

However, it seems that a lot of effort to the novice "DLL Builder" is lacking or too complicated to understand thereof. You may have heard from someone it is easy to build DLLs but trying to figure out how it all pulls together can be an effort in its own. Some articles do not seem to also highlight the importance of directory locations. A DLL, its library and header file(s) must all be in a findable directory that can either be a Windows directory or somewhere where the compiler can find them. Otherwise you may encounter frustrating compiler problems if one or all of the DLLs file are not found, which usually results in an unusable circumstance.
Using the code

There are no code attachments other than comment areas. This should be simple enough to figure out by working alongside in your MSVS environment. What you will need to do is:

1. Have a class already prepared that needs to be a DLL file.
2. Start a new DLL project
3. Insert MACRO definitions in your �StdAfx.h� file.
4. Add easy including of the DLL libraries in the main �foo.h� file.
5. Add some project preprocessor MACROs.
6. Make batch files for the �Post Builds� - to appropriately copy library, header and DLL files to findable directory(s).

Details

1. It is assumed that you already created your class, so this step is bypassed.
2. First is the easy part. Start up �Microsoft Visual Studio Visual C++�. Select �File->New� to pull up the creation dialog. Under the �Projects� tab button, select �MFC AppWizard (DLL)�. Enter the project name and directory to be used then click �OK�. The rest of the options are not necessary, so select what you want to do in the rest of the Wizard and click �Finish�.

What typically happens after you started the new project is that a source code and header file has been created for you. These are not really needed if you already have the code you are going to build. Only the preset definitions for the project are needed from this step. It is suggested that you just empty the files created by highlighting and deleting the source and header files created by the Wizard. Do not edit the �StdAfx� files yet as these are needed.

The point in this step is to simply copy and paste your class (�foo�) into the header and source files created. It should be a simple concept to grasp, but if you are skeptical you can alternatively just add your �foo� source file and header file into the project so that it is built.

You will next begin the editing part. You must be able to make the build compile as a DLL file correctly for usage. DLL files use a combination of Exporting and Importing. When this is the build project you will need to �Export�. When it is being included in another project that does not use the source code, you will need to �Import�. This is probably the harder part of understanding the DLL as it is not necessarily implemented for you and requires a little effort before understanding. As a side note, the �resource.h� is only required by DLLs that have dialogs in them. In this case, you will have to remember that you may have several �resource.h� files then and will have to include a full path statement to each �resource.h� file. This article will show in the following example what is probably the best method (keeping in mind that if a project needs this resource file it must manually be added to the project including the full path to it).
3. Edit the �StdAfx.h� file and include the following MACROS and header file �resource.h�.
Collapse | Copy Code

StdAfx.h
//

// MSVS included headers, definitions, etc.

//


// Somewhere near the bottom

//This is the project macro preprocessor definition

//you will be adding shortly.

#ifdef DLL_EXPORTS
//This is to be used for the class header file.

#define DLL_BUILD_MACRO __declspec(dllexport)
#else
#define DLL_BUILD_MACRO __declspec(dllimport)
#endif

#ifndef _DLL_BUILD_ //Why do this? Is it necessary? Yes.

#define _DLL_BUILD_ DLL_BUILD_MACRO
#endif

//make sure resources are included here, if desired,

//to prevent ambiguous

//callings to different resource.h files.

#include �resource.h�


//

// Rest of file

//

4.
* Next we go ahead and edit the main header file of your DLL code. Only a few simple lines need be added to support accurate DLL building and usage:
Collapse | Copy Code

foo.h
#ifndef _FOO_H_
#define _FOO_H_

//

// Miscellanous here

//


/*This part automatically includes any libraries when called.
When this file is built within the DLL project,
it will not be called because
of our preprocessor macro definition �_FOO_DLL_�.
However, when this file is called from another project,
not part of this build,
it appropriately chooses the correct library and
includes them for you.
WHAT this means is that you will not have to
add the library to the project link settings
for a project that requires this DLL. This helps to
avoid the tedious task of
linking to several custom DLLs.

Note there are two different libraries here and
probably not necessary but give
you an idea of how to separate debug versions
from release versions.*/

#ifndef _FOO_DLL_
#ifdef _DEBUG
//You will be building a debug program that

//uses this file, so in this case we

//want the debug library.

#pragma comment( lib, �food.lib� )
#else
//You will be building a release program that

//uses this file, so in this case we

//want the release library.

#pragma comment( lib, �foo.lib� )
#endif
#endif
#ifndef _DLL_BUILD_
#define _DLL_BUILD_ //Makes sure there are no compiler errors.

#endif

class _DLL_BUILD_ foo
private:
//

// Your members

//

public:
//

// Your functions

//

};

#endif

* To continue, edit the �foo.cpp� file and make sure you include the appropriate headers.
Collapse | Copy Code

foo.cpp

#include �stdafx.h� //place first

#include �foo.h�


//

//Your code

//

5.
* This next step requires that you actually add the MACROS into the project settings. In the menu tool bar, go to �Project->Settings�� or press Alt+F7 alternatively. Click the �C/C++� tab. Under �Preprocessor definitions:� add the macro definitions �_FOO_DLL_� and �DLL_EXPORTS� at the end of the list of other macro definitions. Be sure to separate each new MACRO with a coma (�,�). Make sure to do this for the release version too, as you will have to redo these next steps for each type of build. Make sure to build with any �debug info� and/or �browse info� if this is a debug version and if you want to debug the DLL later using the MSVS debugger.
* Next you will want to prepare for the last step. Go to the �Post-build step� tab under the same dialog. Under �Post-buid command(s):� click an empty space and enter �Debug.bat�. For the release version go to in the left pane and in the combo box �Settings For:� select �Win32 Release�. Enter like you did before in �Post-Build command(s)� but not �Debug.bat� and instead �Release.bat�. This is it for all the project settings.
6. Now to build the batch files. Create a blank file. You will be adding command line codes that will copy your files to a findable directory. The point here is that if you may have a ton of DLLs and it will be easier to have all the needed components in one directory. This is easier versus linking to several directories. Below are the suggestions used in this article that maybe you will want to consider for adding other options:
Collapse | Copy Code

Debug.bat
Copy �Debug\foo.lib� �c:\\food.lib�
REM copy the dll file to the windows system32
REM directory to make the DLL easily
REM accessible. Note that you will have to install or include the
REM dll file in your distribution package for the program that uses it.
Copy �Debug\foo.dll� �c:\%system dir%\system32�
Copy �foo.h� �c:\

Release.bat
Copy �Release\foo.lib� �c:\
REM copy the dll file to the windows system32 directory
REM to make the DLL easily accessible.
REM Note that you will have to install or include the dll
REM file in your distribution package.
REM Unfortanetly this will overwrite any other DLL files
REM such as the Release/Debug version,
REM so accurate update compilations are needed.
REM You will have to note this yourself
REM before distributing to the public.
Copy �Release\foo.dll� �c:\%system dir%\system32�
Copy �foo.h� �c:\

You are completely finished. Providing you have already pre-tested your class and considered where your library, header and DLL files are being copied you should receive no problems at all. Your class should be a DLL file that can be easily used in future projects without much work. All you have to do with this information is to know that you only need to include the header file and everything is done for you. Everything is made as easy and simple as possible for you on in out.
Notes

Some reminders are that the DLL file must be accessible. This article references using the �c:\windows\system32� directory. This may be a bad idea if you want to later retrieve that DLL file and must find it in the large collection of DLLs probably existing already in that directory. It can also be annoying if you later decide to change the name of the project and build under the different name. In that case you will have to find the old DLL file and manually remove it or just leave it there.

Alternatively you can copy the DLL file(s), library file(s) and header file(s) to the project directory that will be using it. However, if you decide to use the same DLL in another project you will have to go back and add a copy command line(s) in both the �Debug.bat� and �Release.bat� files and then rebuild the project to have them copied.

Also note that in MSVS it is easy to add custom directories for new header directories to search, but unfortunately not DLL directories. Go under �Tools->Options� in the menu bar and then under the �Directories� tab button. Where �� above in the batch file should be included under �Library files� in the �Show directories for� combo box and �� in the �Include files�. Some MACROS may seem repetitive or not in use in this article. However, the compiler, when building, requires this type of style for both the DLL project and the project using that DLL. If you find that some are not needed you can remove them yourself. This code is designed so that they are there and readably Accessible. Testing shows that for both the DLL build and the project using that DLL build require these types of MACRO setups for usage. Other possibilities and locations exist.
Points of Interest

Figuring out Firewalls, UNIX and why mail programs show the contents automatically in Windows.
History

* No reformatting necessary.

License

This article has no explicit license attached to it but may contain usage terms in the article text or the download files themselves. If in doubt please contact the author via the discussion board below.

A list of licenses authors might use can be found here
About the Author

Cara Register file ocx di Windows 7


Cara Register *.ocx Visual Basic 6 di Win 7
Mungkin bagi anda yang sering bergelut di dunia visual basic pasti sering bertemu dengan file *.ocx atau *.dll .
lalu kali ini saya ingin memberi cara register file *.ocx yang sering menjadi problem pemakaiannya.
Berikut Cara register *.ocx untuk VB 6 pada windows XP biasanya, copykan file ocx ke windows/system32, lalu pada run ketik regsvr32 "nama_file_ocx.ocx", tetapi hal tersebut tidak berlaku di windows 7 anda akan menemukan pesan "The module 'nama_file_ocx' was loaded but the call to DllRegisterServer failed with error code 0x80070005" . perbedaan pada windows 7 yaitu pada privilage user account anda yang tidak mempunyai hak untuk melakukan registrasi secara manual. Cara yang dapat dilakukan pada windows 7 adalah sebagai berikut :
1. klik start pada kolom search ketik cmd, untuk menampilkan/mencari command prompt pada windows 7
2. setelah muncul cmd pada kolom hasil, klik kanan file cmd tersebut, lalu pilih run as administrator.
3. setelah muncul kotak dialog command prompt dengan path c:/windows/system32, ketik regsvr32.exe "nama_file_ocx.ocx" (tanpa kutip) tekan enter.
Maka file ocx anda akan diregistrasi oleh windows 7.


Selain cara diatas saya juga mempunyai aplikasi untuk registrasi file *.ocx atau *.dll dari salah satu teman blogger berikut link download nya : http://www.ziddu.com/download/4778832/RegisterOcx-Aplikasi.zip.html

Cara Register file ocx di Windows 7

Saturday 5 November 2011

Crack IDM Manually (Specially For Windows 7 Users)

Crack IDM
Mostly time after updating your IDM, it shows error "you have registered IDM using fake serial key". In my old post, I posted to download IDM without any keygen, but it shows error while installing it in windows 7 something like "Windows cannot find 'crys18.exe' make sure that u typed the name correctly". Later I search on net how to crack IDM, then finally I found a solution. If you are windows 7 users, then this post is for you, because for XP, Vista users , users can easily access full version IDM by downloading it from here without any keygen & error. Follow these steps:

* Download the IDM, then click on Registration.
* A dialog box will appear asking for Name, Last Name, Email Address and Serial Key.
* Now Enter you name, last name, email address and in field of Serial Key enter any of the following Keys:

RLDGN-OV9WU-5W589-6VZH1
HUDWE-UO689-6D27B-YM28M
UK3DV-E0MNW-MLQYX-GENA1
398ND-QNAGY-CMMZU-ZPI39
GZLJY-X50S3-0S20D-NFRF9
W3J5U-8U66N-D0B9M-54SLM
EC0Q6-QN7UH-5S3JB-YZMEK
UVQW0-X54FE-QW35Q-SNZF5
FJJTJ-J0FLF-QCVBK-A287M
* After clicking, it will show error message that you have registered IDM using fake serial key and IDM will exit.
* Now Go to the path C:\WINDOWS\system32\drivers\etc\hosts
* Open hosts file with notepad.
* Now copy the below lines of code and paste it to below 127.0.0.1 localhost
127.0.0.1 tonec.com
127.0.0.1 www.tonec.com
127.0.0.1 registeridm.com
127.0.0.1 www.registeridm.com
127.0.0.1 secure.registeridm.com
127.0.0.1 internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 www.internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 secure.internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 mirror.internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 mirror2.internetdownloadmanager.com
* Save it. Now check IDM, it should be converted to full version. When you will update next time, your registration will not expire.

Note: In windows 7 sometime it denied access to write anything on hosts file, so first you must be logged in as Administrator and then change the file permissions of hosts file.


Internet Download Manager IDM tanpa Kode Lisensi


Sebelumnya saya pernah memposting Free Download Software – Internet Download Manager 6.05 Full crack tetapi kita sering was-was juga kalau memakai crack karena suka banyak virus dan kadang-kadang malah suka masukin registry yang justru bisa tambah membahayakan komputer kita kalau memakai crack. Kali ini saya akan memposting tentang cara membobol IDM tetapi tanpa memakai crack.

cara buat membobol lisensi IDM :
1. buka www.internetdownloadmanager.com/download.html

2. Download saja kayak biasanya (Download Trial Version) cari Versi terbaru

3. Install Program IDM

4. Setelah Download berhasil IDM minta untuk Reboot / Restart Komputer klik OK aja

5. Setelah Restart tinggal buka IDM klik di Kanan atas Registration > Registration

6. Masukkin Nama Depan, Nama Belakang, Email trus tinggal masukin

Serial Number :
W3J5U-8U66N-D0B9M-54SLM
EC0Q6-QN7UH-5S3JB-YZMEK
GZLJY-X50S3-0S20D-NFRF9

pilih salah satu trus Klik OK

7. Belum beres kan, nah si IDM ngamuk katanya serial numbernya fake alias palsu alias invalid, ya udah biarin aja.

Nah sekarang mulai kita membobol si IDM

8. Buka C:WINDOWSsystem32driversetc

9. Cari yang namanya Hosts

10. Kalo gak keluar berarti di Hidden, buka aja si hidden komputer, caranya Klik Tools > Folder Options > Pilih tab View > cari Hidden Files and Folders > klik Show Hidden Files and Folders > Apply > Ok

11. Buka lagi C:WINDOWSsystem32driversetc mucul kan si Hosts trus klik kanan aja si Hosts > Open With Notepad

8. Nanti muncul tulisan dan cari tulisan

127.0.0.1 localhost

9. Kalo sudah ketemu tinggal tambah

127.0.0.1 tonec.com
127.0.0.1 www.tonec.com
127.0.0.1 registeridm.com
127.0.0.1 www.registeridm.com
127.0.0.1 secure.registeridm.com
127.0.0.1 secure.internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 mirror.internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 mirror2.internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 www.internetdownloadmanager.com

dibawah tulisan 127.0.0.1 localhost tadi

10. Jadi nanti hasil akhirnya

127.0.0.1 localhost
127.0.0.1 tonec.com
127.0.0.1 www.tonec.com
127.0.0.1 registeridm.com
127.0.0.1 www.registeridm.com
127.0.0.1 secure.registeridm.com
127.0.0.1 secure.internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 mirror.internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 mirror2.internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 www.internetdownloadmanager.com

11. Kalau anda pernah belajar Jaringan Komputer pasti tahu maksud tulisan IP di atas. buat yang belum tahu maksud IP di atas itu kita mengarahkan semua website di atas contoh secure.registeridm.com ke localhost alias ke komputer kita sendiri. Jadi istilahnya mah kita membungkan si Software IDM buat lapor macem-macem ke si empunya IDM.

12. Kalau udah beres tinggal Klik Save atawa Ctrl + S, jangan lupa folder Option dirubah ke hidden lagi.

13. Tinggal buka deh tuh IDM,tinggal klik Registration > kalo si Registration gak bisa di klik brarti si IDM berhasil dijinakkan, tapi kalo masih bisa di klik pasti dia minta Nama Lengkap dan bla bla bla tinggal isi lagi aja ikutin langkah 5 dan 6 kalau sudah pasti IDM langsung bisa kita pake tanpa kode registrasi kalo masih belum coba restart komputer lagi.

Untuk windows 7 yang tidak bisa disave file hostnya :

1. Silahkan cari file Host di “C:WINDOWSsystem32driversetc”
2. Copy file host di tempat mana saja direktori lain biar gampang bisa copy aja ke Desktop gan
3. Lakukan edit dengan Notepad, lalu save atau CTRL + S
4. Setelah di save silahkan copy host yang ada di desktop ke tempat asalnya alias “C:WINDOWSsystem32driversetc” dan timpa file host yang lama dengan yang baru
5. Kalau muncul kotak dialog file ini diproteksi pilih yes
6. Selamat File host udah berhasil di edit dan agan bisa ngelanjutin ke langkah selanjutnya.

Buat yang tidak mau repot-repot mengotak-atik file host disini saya sediakan file host yang sudah saya edit. Silahkan download file host ini disini dan silahkan copy ke directory “C:/WINDOWS/system32/drivers/etc/”

Semoga cara yang agak rumit diatas bisa membantu anda membuat IDM anda menjadi full version. Thanks..