Read More......
Name:
Location: tugu, jakarta utara, Indonesia

empty

Friday 11 May 2012

herakles

Petualangan terakhir Herakles dimulai ketika dia pergi berperang melawan Euritos, yang Herakles tak pernah maafkan karena Euritos telah menolak memberikan putrinya, Iole, untuk dinikahi oleh Herakles, padahal Herakles sudah memenangkan kontes memanah secara jujur. Maka Herakles pun pergi dari Trakhis dan memimpin pasukan untuk mengalahkan Euritos. Setelah menang, Herakles mengambil Iole sbagai budaknya. Dalam perang itu, Herakles membunuh Euritos dan putra-putranya. Herakles hendak melakukan ritual perayaan kemenangan, dan dia membutuhkan pakaian bersih. Karena itu Herakles mengirim bentaranya, Likhas, untuk mengambil jubah di rumahnya di Trakhis. Deianeira, yang merasa takut bahwa Herakels akan lebih mencintai Iole, memberikan jubah yang telah direndam dalam darah Nessos. Ketika Herakles memakai jubah itu, racun Hidra dalam dalah Nessos mulai membakar daging dan kulitnya. Herakles merasa sangat kesakitan dan berusaha menyobek jubahnya, dan secara tidak sengaja membunuh Likhas, yang memberikan jubah itu padanya. Namun jubah itu terus saja membakar Herakeles. Dalam keadaan sekarat, Herakles pulang ke Trakhis. Setelah tahu bahwa tindakannya telah mencelakakan suaminya sendiri, Deianeira pun bunuh diri. Herakles membuat tumpukan kayu bakar untuk dirinya sendiri di Gunung Oita. Herakles meminta putranya Hillos untuk menyalakan apinya. Namun, baik Hillos maupun orang-orang lain tidak ada yang mau melakukannya. Pada akhirnya Poias atau mungkin putranya Filoktetes mau menyalakan api untuk tumpukan kayu bakar Herakles. Sebagai imbalannya, Herakles memberikan panahnya, yang kelak digunakan oleh Filoktetes dalam Perang Troya. Herakles pun membakar dirinya dalam tumpukan kayu bakar itu. Tiba-tiba ada petir yang menyambar tumpukan kayu bakar. Ketika apinya padam, orang-orang tidak dapat menemukan sisa-sisa jenazah Herakles. Dalam mitologi Yunani, Herakles (Yunani:Ἡρακλῆς, bermakna "kejayaan Hera", atau "Berjaya melalui Hera") adalah seorang tokoh pahlawan, anak Zeus dan Alkmene, anak angkat Amfitrion dan cicit dari Perseus. Ia merupakan pahlawan terbesar Yunani. Dalam mitologi Romawi, ia dikenal sebagai Herkules. Ia merupakan pahlawan Yunani yang di dalam mitologi selalu berusaha membantu masyarakat Yunani dalam menghadapi kesulitan yang diakibatkan oleh monster ataupun ulah dari raja dan penguasa yang lalim. Nama aslinya adalah Alkides[1] atau Alkaeus.[2] Padanannya dalam mitologi Etruska adalah Herkle, putra Tinia dan Uni. Kekuatan, kecerdikan, keberanian, dan kekuatan seksual bersama pria dan wanita adalah beberapa ciri khasnya. Meskipun dia tidak sepintar Odisseus atau Nestor, Herakles pernah menggunakan kecerdasannya dalam beberapa kesempatan ketika kekuatan ototnya tidak berhasil, misalnya ketika bekerja pada raja Augeas dari Elis, ketika bergulat dengan raksasa Antaeus, atau ketika menipu Atlas. Bersama Hermes dia adalah pelindung tempat olahraga dan palaestrae.[3] Atributnya adalah kulit singa dan alat pemukul. Dia juga suka bermain bersama anak-anaknya jika tidak sedang mengerjakan tugas-tugasnya.[4] Karena dia banyak mengalahkan monster, dia disebut telah "menjadikan dunia aman bagi manusia".[5] Herakles adalah orang yang bersemangat dan emosional. Dia bisa melakukan hal-hal hebat untuk temannya (misalnya ketika dia bertarung dengan Thanatos untuk membalas kebaikan pangeran Admetus atau ketika dia membantu temannya, Tindareus, menjadi raja Sparta kembali) namun Herakles juga bisa menjadi berbahaya bagi orang-orang yang dia benci, msialnya Augeas, Neleus dan Laomedon. Banyak cerita mengenai Herakles dan yang paling terkenal adalah Dua Belas Tugas Herakles. Herakles dipuja sebagai pahlawan dan sebagai dewa dan merupakan manusia setengah dewa yang paling populer dalam mitologi Yunan Masa muda Herakles belajar bermain lira pada Linus. Suatu hari Herakles terbawa emosi dan membunuh gurunya dengan lira. Herakles kemudian disuruh oleh ayahnya tirinya, Amfitryon, untuk menggembalakan ternak ke gunung. Ketika itulah Herakles didatangi oleh dua orang nimfa ,Kesenangan dan Kebajikan, yang menawarkannya pilihan: Kehidupan yang bahagia atau kehidupan yang keras namun berujung kemuliaan. Herakles memilik yang kedua. Di Thebes, Herakles menikahi anak raja Kreon, Megara. Suatu hari Hera memicu kegilaan pada Herakles dan menyebabkan Herakles membunuh anak-anaknya sendiri. Kegilaannya ini kemudian disembuhkan oleh Antikireus, pendiri Antikira,[8] Herakles menyadari dosanya dan menemui Orakel Delphi. Tanpa sepengetahuan Herakles, Orakel tersebut dikendalikan oleh Hera. Sang Orakel menyuruh Herakles untuk mengabdi pada raja Euristheus dan diharuskan menjalankan sepuluh tugas yang diperintahkan oleh sang raja. Dalam prosesnya, Herakles dituduh curang dalam menjalankan dua tugas sehingga Euristheus memberinya dua tugas tambahan. Petualangan lainnya Herakles mengalahkan kaum Bebrik dan memberikan tanah mereka pada pangeran Likus dari Misia. Herakles membunuh Termerus, seorang perampok. Herakles mengunjungi Evander bersama Antor Herakles membunuh raja Amintor dari Dolopes karena tidak mengizinkan Herakles memasuki kerajaannya. Herakles juga membunuh raja Emathion dari Arabia. Herakles membunuh Lityerses setelah mengalahkannya dalam kontes memanen. Herakles membunuh Poriklimenus di Pylos. Herakles mendirikan kota Tarentum (modern: Taranto) di Italia. Herakles belajar musik dari Linus (dan Eumolpus), tetapi kemdian membunhnya karena Linus mengatakan Herakles salah. Herakles belajar bergulat dari Autolikus. Herakles membunuh petinju terkenal Erix dari Sicilia dalam sebuah pertandingan. Herakles adalah seorang Argonaut. Dia membunuh Alastor dan saudara-saudaranya. Ketika Hippokoon menggulingkan kekuasaan saudaranya, Tindareus, Herakles membantu Tindareus menjadi raja kembali dan membunuh Hippokoon beserta anak-anaknya. Herakles membunuh Raksasa Kiknus, Porfirion dan Mimas. Herakles membunuh Antaeus, seorang Gigant yang abadi ketika bersentuhan dengan tanah. Herakles mengangkatnya dan memegangnya di udara lalu membunuhnya. Herakles memerangi raja Augeias setelah sang raja tidak memberikan hadiah yang dijanjikan pada Herakles. Herakles berhasil membunuh Augeais dan putra-putranya. Herakles mengunjungi rumah Admetus pada hari ketika istri Admetus, Alkestis, bersedia mati menggantikan Admetus. Herakles bertarung dengan dewa kematian, Thanatos, agar Alketis tetap bisa hidup. Herakles menantang dewa anggur Dionisos dalam sebuah kontes minum dan kalah. Akibatnya ia harus ikut dalam Thiasus, rombongan Dionisos, selama setahun. Herakles muncul dalam The Frog karya Aristofanes. Pasangan Selama hidupnya, Herakles telah sebanyak menikah empat kali. Istri pertamanya adalah Megara, yang anak-anaknya dia bunuh karena mengalami suatu kegilaan. Menurut Bibliotheke karya Apollodorus, Megara tidak terluka dan kemudian dinikahkan dengan Iolaus, sementara menurut Euripides, Herakles membunuh Megara juga. Istri keduanya adalah Omfale, ratu Lydia yang menjadi pemilik Herakles ketika sang pahlawan harus menjadi budak. Istri ketiganya adalah Deianira, Herakles mengalahkan dewa sungai Akhelous dalam upayanya mendapatkan Deianeira. Setelah mereka menikah, Herakles dan Deianira harus menyeberangi sebuah sungai dan seorang Kentaur bernama Nessus menawarkan diri untuk membantu menyeberangkan Deianira tetapi Nessus malah mencoba memperkosa Deianeira. Herakles marah dan memanah Nessus dengan panah beracunnya. Sebelum mati, Nessus memberitahu Deianeira untuk mengumpulkan darahnya dan mengoleskannya pada jubahnya dan jika suatu saat Deianira khawatir Herakles selingkuh, Deaneira harus memakaikan jubah tersebut pada Herakles Di kemudian hari, Deianira curiga bahwa Herakles menyukai Iole. Deaneira lalu melakukan apa yang dikatakan oleh Nessus, Deaneira merendam sebuah jubah dalam darah Nessus untuk kemudian dipakai oleh Herakles. Herakles memakai jubah tersebut dan tiba-tiba merasa sangat kesakitan. Darah Nessus yang telah tercampuri darah Hidra membuat kulit Herakles terbakar. Herakles berusaha melepaskan jubah tersebut tetapi tidak berhasil. Herakles pun akhirnya mati. Setelah meninggal, dia diangkat sebagai dewa di Gunung Olimpus dan dinikahkan dengan Hebe. Cerita lain mengenai hubungan Herakles dengan perempuan adalah ketika dia diminta oleh Thespius raja Thespiae untuk membunuh Singa Kitheron. Sebagai imbalannya, sang raja mengizinkannya untuk bersetubuh dengan ke-50 putrinya dalam satu malam. Herakles pun setuju. Putri-putri sang raja kemudian hamil oleh Herakles dan semuanya melahirkan anak laki-laki. Banyak dari anak-anak ini nantinya menjadi raja di berbagai kota. Kekasih laki-laki Sebagai simbol maskulinitas dan kejantanan, Herakles juga pernah memiliki sejumlah kekasih pria. Plutarch, dalam Eroticos, menyebutkan bahwa kekasih pria Herakles sangatlah banyak, salah satunya adalah Iolaus dari Thebes. Iolaus adalah pengawal dan pengendara kereta Herakles. Herakles pada akhirnya ikut mencarikan istri bagi Iolaus. Plutarch melaporkan bahwa pada masa kuno, pasangan lelaki akan pergi ke makam Iolaus untuk saling mengikat sumpah setia satu ama lain.[11][12] Pasangan laki-laki Herakles yang lainnya adalah Hilas yang juga ikut dicarikan istri oleh Herakles..[13] Likurgus juga memberikan pasangan pria bagi Herakles, yaitu Elakatas, yang dihormati dengan dibangunnya sebuah tempat suci dan diselenggarakan perlombaan tahunan.[14] Abderus dari Thrakia juga adalah kekasih Herakles yang lainnya. Dia meninggal karena dimakan oleh kuda betina Diomedes. Herakles kemudian mendirikan kota Abdera di Thrakia dan menyelenggarkan perlombaan atletik untuk mengenang Abderus.[15] Kekasihnya yang lain adalah Ifitus.[16] Ada juga cerita mengenai cinta Herakles untuk Nireus.[17] Tetapi Ptolemy menyatakan bahwa Nireus adalah anak Herakles.[18] Herakles juga memiliki hubungan dengan Admetus (yang membantu Herakles dalam perburuan Babi Kalidonia),[19]Adonis;[20] Korithus;[20] dan Nestor.[21] Anak !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Heraklid Telefus adalah anak Herakles dan Auge. Hillus adalah anak Herakles dengan Deianeira atau dengan Melite. Anak Herakles dari Hebe adalah Alexiares dan Aniketus. Herakles juga pernah membuahi Ekhidna yang kemudian melahirkan Drakontid, yang merupakan leluhur Kadmus.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home