Seorang teman yang menunggu malam
Ada batasan yang tak tertembus mata, saat malam tiba
Tanda terlewat seperti senja, hingga malam menyapa
Pergilah anak-anakku Nyanyian kresnamu telah menunggu
Hingga ratusan menit yang lalu
Kau belum ngantuk anakku, namun
Maalam begitu siaga menunggumu
Sang pewaaktu seperti gendewa maharaja
Beranjak pergi dan tak memberikan konsekwensi
Kau harus pergi
Biar koplo orang sekitar
Meratapi gending tayub yang makin samar dengan mimpimu
Aanakku tidur dan jangan banyak berharap
Ditanah ini nyanyian duka lebih sering terdengar
Ketimbang pelukan bunda
Sang malaikat yang sering berjagapun terkantuk oleh kedukaan
Bacalah doa, sebisamu
Meski pendek mintalah yang mudah terkabul
Sebab panjangnya doa hanya akan menyeret kealpaan semata
Matamu Nampak mulai sayu
Mendengar pesan ayahmu
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home